Selasa, 29 Januari 2008
Yang Beda Dari Surabaya
Isinya enggak beda dengan air mineral (benar ada mineralnya enggak ya?) lain. Fungsinya pun serupa. Bisa buat minum, bisa juga buat cuci muka.
Tetapi, yang ini mereknya cukup mengelitik. 'Sejedewe' begitu merek yang tertera pada kemasan air bening kemasan 1 liter. Menurut si empunya air ini, Mashari yang berprofesi sebagai pengemudi taksi, minuman ini hanya dibagikan terbatas. Dia bilang, hanya untuk awak group perusahaan transportasi yang basis utamanya ada di Surabaya.
Sejedewe, diambil dari bahasa jawa yang artinya 'beda sendiri'. Di bawah merek itu tertulis dalam bahasa Inggris kalau minuman ini hasil dari oksigen. Entah untuk menarik perhatian pembelinya atu ada motif lain. Tetapi setahu saya, kalau itu memang isinya air murni, ya sudah tentu bukan hanya berisi oksigen, tetapi ada juga unsur hidrogen. Rumus kimianya saja H2O yang artinya ada terdiri dari 2 unsur hidrogen dan satu oksigen.
Soal itu, biarlah ditafsirkan sendiri-sendiri. Soalnya kalau dijabarkan bisa repot. Enggak kebayang, kalau isinya air teh, tentu rumus kimianya berjibun bukan?
Nah, menariknya, meski kata Mashari diedarkan untuk kalangan terbatas dan hanya ada di Surabaya, tetapi air mineral ini justru ambil sumbernya dari Sukabumi, Jawa Barat yang jaraknya hampir 1.000 km dari Surabaya. Kalau dipikir-pikir, apa iya perlu ngirim air sejauh itu? Apa enggak lebih efektif kalau ngambil sumbernya dari sekitar Surabaya saja?
Ah...daripada mikirin, mendingan teguk saja....
Senin, 14 Januari 2008
Ketan Urap Sambel Kacang
Ini menu sarapan saya hampir setiap pagi. KEtan urap sambel kacang, rasanya cukup nikmat untuk mengganjal perut yang dibantu dengan segelas teh tubruk manis.
Ketan urap, boleh dibilang makanan khas Betawi. Meski di daerah lain juga kerap saya jumpai, terutama di Jawa Tengah. Nah, khusus versi Betawi, kebetulan juga ada dua versi yang disajikan di rumah saya. ini lantaran ada dua penjual yang mendagangkan ketan urap berbeda bumbu.
Dalam foto ini, adalah versi yang kerap saya cemil. Lantaran rasanya lebih gurih ketimbang versi kedua yang hanya dilabur dengan parutan kelapa tua yang sudah dikukus. Untuk versi Ketan Urap cokelat ini, kelapanya tidak di kukus melainkan di sangrai (goreng tanpa minyak).
'Bumbu' sangrai itu terdiri dari kelapa parut, cabai merah dan bawang merah goreng. Terus tambah garam secukupnya. Rasa gurihnya muncul lantaran kelapa yagn disangrai memang punya ciri seperti itu. Nah, makin nikmat lagi, bila saat dimaka, dengan cocolan sambalnya. Sambal itu tersiri dari kacang tanah sangrai, plus cabai merah dan (kalau ada) sedikit buah gandaria. Wah....nikmat betul...!!!!
Nikmatnya Pecak Lele
Yang satu ini dijamin segar. Buat yang doyan aneka ikan, bisa aplikasi masakan ini. Pecak lele (bukan pecel lele) disajikan selagi hangat.
Membuatnya simpel saja, seluruh bumbu yang terdiri dari bawang merah (5 siung), cabe merah (dua buah atau sesuai selera), plus jahe (2 cm), di bakar dengan api sedang hingga kecoklatan dan sedikit gosong.
Setelah bumbu di bakar, kemudian seluruhnya diulek kasar dengan tambahan daun kemangi secukupnya plus garam setengah sendok teh. Tumbukan jangan terlalu halus, untuk mendapatkan aroma dan sensasi krenyes-krenyes saat di makan. Setelah bumbu di haluskan, tambahkan air panas setengah cangkir teh, kemudian siramkan pada lele yang sudah digoreng terlebih dahulu.
Khusus untuk lele ini, cukup olesi dengan asam dan garam, kemudian goreng kering. Tentunya setelah dibersihkan jeroan dan cuci bersih itu lele. Nah, untuk lelenya sendiri, sebenarnya bisa diganti dengan aneka rupa. Boleh juga ayam goreng bumbu kuning, atau yang lebih tenar dengan ikan Gurami.
Bumbu:
5 Siung bawang merah
2 Cm jahe
2 cabai merah
satu ikat daun kemangi
Langganan:
Postingan (Atom)